Senin, 06 April 2015

Tips Jalan-Jalan ke Museum Kereta Api Thomas

They're two, they're four, they're six, they're eight
Shunting trucks and hauling freight
Red and green and brown and blue
They're the really useful crew
...................
Thomas and his friends.....
-------------------------------------------------------------------

Yak siapa sih yang gak familiar sama soundtrack film seri thomas yang sering diputer di tv ini. Hampir semua anak mengenal dan menggemari kereta api uap biru yang suka jail tapi baik hati ini, termasuk Berry (mbarep saya).

Berawal dari kenge-fans-nan (bahasa apa inih) Berry sama thomas, hari minggu kemarin saya pengen nyenengin dia dengan mengajaknya ke museum kereta api yang berada di kota Ambarawa. "Ke museum thomas yuk Ber", langsung deh dengan semangat 45 dia jawab "mau mau mau".

Berjarak 2 jam-an dari jogja dengan mobil dan pas gak macet (secara saya gak tau berapa jarak jogja-ambarawa. Haha), museum ini menyuguhkan kereta-kereta api uap yang dibikin tahun 1700-1900an alias tempoe doloe. Dengan tiket masuk 10ribu/orang, kita bisa menikmati pemandangan lokomotif-lokomotif uap beserta gerbong-gerbong jadulnya yang unik. Hampir semua lokomotif keretanya berwarna hitam dan saya gak bisa bedain antara satu dengan yang lainnya. Kereta-kereta kuno itu cukup terawat, meski kadang ada sedikit bungkus-bungkus makanan dan sampah di dalamnya.

Deretan lokomotif kereta api uap

Bertempat di bekas stasiun ambarawa, museum ini menampilkan suasana yang klasik. Dengan jendela-jendela lebar dan pintu berkusen kayu, nampaknya stasiun ini dipertahankan ke-otentikannya. Tidak banyak sentuhan-sentuhan modern yang ditambahkan.

Stasiun ambarawa yang sekarang jadi museum KA

Karena tempatnya yang lapang dan bebas hambatan, kesan luas dan lega langsung tertangkap saat menginjakkan kaki ke stasiun itu. Bangku-bangku kayu banyak diletakkan di pinggir-pinggir stasiun untuk mengakomodir pengunjung yang ingin duduk-duduk santai menikmati suasana.

Anak-anak tentu saja kegirangan nemu tempat luas gitu.  Langsung deh mereka lari-larian ke sana kemari naik turun gerbong sampe puaaass. Emaknya ngapain? Selfie tentunya dan yang paling penting maen candy crush saga is a must dong zzzz.....

Nongsis bareng kung uti 

Nah di museum ini juga disediakan kereta api wisata yang bisa dinaiki dengan rute stasiun ambarawa-stasiun tuntang pp. Sayaaang, harga tiketnya mehong binggo bo', 50ribu/orang. Tadinya kirain 10ribuan *lu pikir naek odong2, haha. Yaa secara naek prameks jogja-solo aja cuman 10ribu. Hiks. Tapi ya sutralah, udah kadung niat ke museum itu, jauh2 pulak dari jogja masa iya gak nyobain naik kereta djadoel itu.

Penampakan kereta djadoel itu

Penampakan dalam gerbong

Etapi yang jalan itu bukan kereta yang uap ya, kereta diesel juga cuma dalemnya masih jadul gitu. Bangku-bangku, pintu dan jendelanya terbuat dari kayu.
Sayang kereta itu dijalankan hanya pada hari minggu atau saat liburan aja. Dan jadwal keberangkatannya hanya 2x, jam 11.00 sama 14.00.

Dengan lama perjalanan 1 jam pulang pergi, pemandangan yang disuguhkan tour ini lumayan keren menurut saya. Kereta menyusuri tepi rawa pening yang tenar itu. bener-bener deket banget sama rawa nya. Dan ternyata rawa pening itu luaaas banget yak *koment orang kurang piknik. Banyak nelayan dengan sampan-sampan kecil mancing ikan di situ. Bertebaran juga warung-warung apung dan beberapa rumah penduduk yang didirikan di atas rawa

Pemandangan rawa pening dari atas kereta

Bagus ya? Lumayan deh, 50ribu dapat pemandangan nyegerin kek gini.

Sawah menghijau dan nelayan mencari ikan

Secara overall lumayan menghibur sih berkunjung ke museum ini. Meskipun kalo dikelola dengan lebih niat lagi pasti akan bisa mendatangkan pengunjung yang jauh lebih banyak. Eh bisa juga ya buat poto-poto postwed (maapkeun saya gak menganut paham prewed poto sesion. Halah)

Dari pengalaman saya kemarin piknik ke sana, ada beberapa saran yang  ingin saya tulis untuk calon-calon pengunjung yang pengen berwisata ke sana.

1. Datanglah di hari minggu
Kalo pengen nyobain naik kereta wisata, silakan datang di hari minggu atau hari libur besar lainnya, soalnya kalo hari-hari kerja keretanya gak jalan, gak ada penumpangnya ciin, rugi bandar. Tapi kalo sekedar melihat kereta-kereta kuno sih bisa datang kapan aja.

2. Bawa bekal makanan dan minuman yang buanyaakk
Di dalam museum soalnya gak ada yang jual makanan atau minuman. Apalagi foodcourt atau pujasera. Kalo perlu bawa bekal nasi kotak biar gak kelaperan nunggu kereta. Haha. Pengalaman kemaren mau nyari minum harus keluar stasiun yang jaraknya cukup bikin keringetan dan males.

3. Di dalam kereta pilihlah tempat duduk sisi kanan
Nyesel banget kemarin pindah posisi ke sisi kiri. Ternyata view dari sisi kanan itu lebih emejing, dilatari sama gunung dan rawa pening yang maha luas ituh *lebay

4. Siapin budget buat beli tiket yang "lumayan" itu.
Sampe sana kalo bisa langsung beli tiket dulu buat yang jam 11, selfie nya ntar-ntaran ajah. Secara peminat kereta wisata itu buanyak dan tiket biasanya udah abis setengah sampe satu jam sebelumnya. Biar gak kelamaan nunggu jadwal keberangkatan yang berikutnya. Oiya anak-anak di atas 2 tahun juga udah dihitung full tiket, jadi kalo 5 orang aja udah ngeluarin 250rebong, lumayan juga buat emak2 irit macam saya ini *elus dompet.

5. Siap-siap rempong cari tempat parkir
Museum ini tidak menyediakan tempat parkir. Jadi silakan cari tempat parkir sendiri-sendiri. Lumayan ngrempongin ini. Saya kemarin dapet parkir deket pasar. Tapi entah ya setelah direhab, mungkin akan disediakan fasilitas itu (secara kemarin lagi direhab-rehab entah apanya)

Oke, sekian cerita saya tentang museum kereta api thomas (baca:kereta api uap) yang femeus itu. Semoga bisa menambah informasi dan bermanfaat.

4 komentar:

  1. oh nama kereta apinya keren hehe salam kenal mak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anak2 saya nyebut smua kereta api uap itu namanya thomas :) salam kenal juga mak

      Hapus
  2. Mungkn ini msukan dri sya utk blog ini, saatnya kita memprkenalkan loko uap Indonesia menjadi tokoh dalam kartun Thomas and His Friends, skrg museum Ambarawa sdh mempunyai koleksi loko B25 02-03, sama loko B5112. Ditambah lgi C12, utk Jaladara di Solo. Kykny 3 loko itu enakny djadikan tokoh baru dalam thomas, krn rata2 tokoh2 kartun tsb juga diambil dri beberapa seri loko uap di dunia, yg paling baru sja dri Asia asalnya India.

    BalasHapus
  3. Mungkn ini msukan dri sya utk blog ini, saatnya kita memprkenalkan loko uap Indonesia menjadi tokoh dalam kartun Thomas and His Friends, skrg museum Ambarawa sdh mempunyai koleksi loko B25 02-03, sama loko B5112. Ditambah lgi C12, utk Jaladara di Solo. Kykny 3 loko itu enakny djadikan tokoh baru dalam thomas, krn rata2 tokoh2 kartun tsb juga diambil dri beberapa seri loko uap di dunia, yg paling baru sja dri Asia asalnya India.

    BalasHapus