Kamis, 27 November 2014

Ancaman Di Balik Manisnya Gula

Gambar diambil dari intisari-online.com

Set dah, tumben bikin judul a la-a la media abal-abal gini. Wkwk. Kenapa oh kenapa buk? Yah karena inilah faktanya. Daripada ibu-ibu parno berlebihan terhadap MSG -yang notabene sudah dijamin aman-, sepertinya lebih pas kalo kuatir berlebihannya dialihkan pada gula pasir. Kenapa gula pasir? Begini ceritanya:
Gula pasir (atau nama kimianya sukrosa)itu masuknya ke golongan karbohidrat, yang di dalam tubuh dipecah jadi unsur penyusunnya (fruktosa dan glukosa). Glukosa di tubuh ini yang nantinya sering disebut dengan istilah gula darah. 

Coba bayangkan berapa gelas gula yang dibutuhkan untuk bikin 1sachet nutrijel? Ukurannya udah gelas bo' bukan sendok lagi. Belom lagi gula yang ngumpet di dalam  sirup, softdrik, es teh manis, sup buah, es krim, jus buah, biskuit, macem2 kue kering, permen dan banyak lagi.  Itu perhitungan di luar nasi lho. Iya nasi putih. Nasi putih itu termasuk makanan dengan indek glikemik tinggi. Makanan ber IG tinggi itu adalah makanan yang dengan cepat menaikkan kadar gula darah. Yess sepertinya konsumsi kita high sugar banget ya. Emang ada yang salah dengan diet high sugar? Begini ceritanya (lagi :)): yang kadang sering disalah-salahin sebagai biang kegemukan itu kan lemak ya. Gorengan, makanan bersantan dkk. Ada benernya juga sih. Tapi taukah anda jika kelebihan gula yang tidak dipake tubuh itu juga disimpan sebagai.... jreng...jreng......
yup  L E M A K.
Dan itu justru yang jadi penyebab utama kegemukan. Iyaaa lemak yang bikin gendut itu. Wkwk

Jadi hubungan diet tinggi gula dengan kegemukan? Ya sodara sepupu deh, deket banget. Sebagai tambahan, kadar gula  yang tinggi dalam darah itu akan memaksa pankreas untuk kerja rodi ngeluarin insulin (buat menyeimbangkan kadar gula darah tubuh). Kalo pola ini dilakukan terus menerus, yang ada insulinnya jadi gak sensitif, terpaksa pankreas ngeluarin lebih banyak insulin lagi. Nah sekresi insulin berlebih ini diduga sebagai penyebab dasar munculnya penyakit-penyakit degeneratif seperti jantung koroner, hipertensi, diabetes dkk. Jadi teringat bude saya yang harus sangu alat suntik kemana-mana. Karena setelah selesai makan beliau harus selalu menyuntikkan insulin ke dirinya sendiri untuk menurunkan kadar gula darahnya. 

Pola konsumsi tinggi gula ini juga mungkin yang jadi penyebab naiknya prevalensi penyakit semacam jantung koroner, stroke dkk di semua kalangan. Dulu kan penyakit-penyakit 'keren' ini cuma jadi milik orang-orang kaya yang makannya enak-enak trus ya. Tapi sekarang dari lapisan bawah sampe atas tidak jarang yang mengidap penyakit-penyakit semacam ini. Btw saya juga pernah baca (belom tau validitasnya ya), bahwa proses pengolahan gula yang puanjang (dari penggilingan, pemurnian, evaporasi, kristalisasi, pemisahan kristal, pengeringan sampe pengepakan) ini akan menghilangkan semua mineral yang tadinya ada di tebu. Jadi gula pasir yang putih bersih dan manis itu benar-benar hanya murni berisi sukrosa tok. Gak ada mineral apalagi vitamin yang masih bisa digunakan tubuh.

Oke. Berapa sih batas maksimal konsumsi gula pasir sehari yang seharusnya? Menurut WHO tidak lebih 5% kebutuhan energi harian. Kalo kita asumsikan sehari itu 2000kkalori, ya berarti tidak lebih dari 100kkalori yang itu setara dengan 25gram gula atau kira-kira 6 sendok teh. Kalo versi peraturan menteri kesehatan RI, konsumsi gula dalam sehari itu tidak lebih dari 4 sendok makan. Sedikit ya... ? Ngeteh manis pagi hari 2 sendok teh gula pasir. Coffeebreak siang 2 sendok lagi. Eh, sarapan sama ngemil donatnya belum diitung :p, sampe rumah sore, teh manis anget enak nih, 2 sendok teh lagi yang datengnya serombongan bareng sahabat2nya yaitu pisang goreng, roti goreng dkk. Ya sutralah... lewat deh tuh 4 sendok makan gula/hari. haha. Trus gimana dong? Pengen makan manis tapi takut gula. Makannya sambil liat saya aja *senyum manis.

Ada sih yang namanya pemanis buatan yang rendah kalori tapi semanis gula. Seperti aspartam (tropicanaslim),  stevia dll. Ini masuk kategori aman ya (ada nilai ADI)-nya,  tapi ada beberapa kontroversi juga. Jadi kalo hati gak mantep ya gak usah dipake. Intinya terapkan pola hidup sehat, kurangi aktivitas ngopi-ngopi cantik, ngemil donat kentang (deket rumah saya ada yang jual donat kentang enak murce dan laris bgt *abaikan), kurangi nasi putih, makanan manis, goreng-gorengan, perbanyak serat dan pastinya olahraga. Yaah endingnya kok lagi-lagi hidup sehat dan olahraga. Gak seru ini mah. Saya nulis-nulis gini tapi juga belom bisa menjalankannya lho (tutup muka), susah euy.

Gini lho, intinya tuh saya pengen mendudukkan semua itu proporsional pada tempatnya. Pas. Gak berlebihan. Gak lucu kan kalo misalnya bela-belain pesen bakso tanpa vetsin (tapi kecap+saos 3sendok :)), tapi merasa santai-santai aja ngeteh anget sama ngemil donat tiap sore.
Khawatirlah dengan sesuatu yang memang layak dikhawatirkan, jangan membebani otak dengan kekhawatiran2 yang sebenarnya tidak diperlukan :)

Jadi judul di atas gak lebay kan? Asli gula itu lebih mengancam dibandingkan MSG karena cara mengancamnya itu semanis rasanya, bikin kita gak sadar kalo dia itu sebenarnya harus dihindari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar