Sabtu, 06 Desember 2014

Tempe, Tahu dan GMO

Pilih mana tempe atau tahu? mmm... Enak mana tempe atau tahu? mmm... lagi. Jawabannya relatif sih ya, suka2 gw, tergantung masing-masing orang. Tapi kalo pertanyaannya diubah  jadi bagus mana tempe atau tahu? Jawabannya... ya bagusan tempe lah
Kenapa bisa begitu? Awas kalo begini ceritanya lagi, kebiasaan. Begini alasannya :D

Meskipun sama-sama dibikin dari kedelai, yang bedain tempe dan tahu itu adalah prosesnya. Pada pembuatan tempe ada yang namanya proses fermentasi/peragian oleh jamur tempe, sedangkan pada tahu gak ada. Sebagai gambaran,  meskipun kedelai punya nilai gizi yang tinggi,  dia juga punya beberapa senyawa anti gizi seperti asam fitat, saponin, goitrogen, tripsin inhibitor dll. Senyawa antigizi  ini bisa menghambat proses pencernaan beberapa zat gizi yang terkandung dalam makanan lain yang dikonsumsi bersamaan. Asam fitat misalnya, dia bisa mengikat mineral seperti kalsium, Zn dan zat besi sehingga mengganggu penyerapan mineral2 ini dalam tubuh.  Nah, proses fermentasi ternyata dapat menurunkan kadar senyawa2 anti gizi ini. Kapang/jamur tempe akan menghidrolisis/menguraikan senyawa2 komplek pada kedelai menjadi senyawa yang lebih sederhana yang mudah diserap tubuh (termasuk mengurai zat antigizi pada kedelai itu). Sementara perebusan saja (pada tahu) tidak begitu signifikan menurunkan kadar zat2 antigizi tersebut. 
Jadi jelas kan kenapa tempe lebih baik dibandingkan tahu? Kalo masih belom yakin, saya cantumkan deh nilai gizi tempe dan tahu versi dkbm (ini kitab wajibnya orang pangan). Dalam 100gram bahan, tempe mengandung kalori 149kal, tahu 68kal; protein tempe 18.3gram, tahu 7.8gram; lemak di tempe 4gram, tahu 4.6gram; karbohidrat tempe 12.7gram, tahu 1.6gram; kalsium di tempe 129mg, tahu 124mg; pospor di tempe 154mg, tahu 63mg; zat besi di tempe 10mg, tahu 1mg. (Niat banget :)). Secara overall lebih bergizi tempe daripada tahu kan?

Oke lanjut... Di indonesia, 90% perajin tempe tahu itu pakenya kedelai impor. Dari kebutuhan kedelai yang 2,5jt ton per tahun, 80%nya harus impor *cmiiw. Diimpornya dari mana? Dari Amerika. Di sana itu lagi ngetren yang namanya produk GMO/transgenik (bukan transgender ya). Apa itu? Produk GMO (Genetically Modified Organism) secara sederhananya adalah produk2 dari tanaman atau hewan yang telah direkayasa/dimodifikasi secara genetik. Biasanya dilakukan dengan menggabungkan DNA dari 2 spesies berbeda. Misal: gen tomat yang disisipi gen ikan dari kutub sehingga tomat menjadi tahan dingin dan gak cepet busuk atau bakteri E.Coli yang disisipi gen dari pankreas babi sehingga bisa menghasilkan insulin dalam jumlah besar atau tanaman kapas yang disisipi pestisida biar kebal hama dan masih banyak lagi (tadi itu contoh2 ekstrimnya ya). Yang saya bayangin itu kayak berada di sebuah lab. dengan banyak ilmuwan berdarah dingin dan bermuka datar lagi ngutik2 sepotong dna di bawah mikroskop yang disambungin ke komputer super canggih *lebay. Kalo udah pernah baca novel trilogi divergent, sedikit kebayang gimana teknologi rekayasa genetik itu mempengaruhi 'kemanusiaan' manusia. Nah, teknologi rekayasa genetik ini banyak diaplikasikan ke tanaman pangan seperti jagung, kedelai, kentang dll dengan cara menyisipkan gen tertentu yang tidak dipunyai tanaman (bisa dari sel apa saja) ke dalam gen tanaman sehingga tanaman yang dihasilkan punya sifat2 unggulan yang diinginkan seperti tahan hama, tahan antibiotik, produktivitas tinggi dll. Saya gak tau ya kedelai yang diimpor di kita itu termasuk yang GMO atau tidak. Yang jelas hingga saat ini produk GMO itu masih menjadi kontroversi. Ada yang pro karena teknologi itu diklaim mampu meningkatkan kualitas pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia, namun lebih banyak yang kontra karena berbagai macam alasan seperti produk2 ini diduga menyebabkan alergi, kanker, melanggar keetisan, merusak keseimbangan alam dan masih banyak lagi. Saya gak terlalu menguasai masalah perGMO an ini sih, sekedar ingin menggambarkan bahwa "ada lho teknologi kaya gini". Kalo versi bpom produk2 GMO ini aman ya. Jadi gak perlu terlalu kuatir makan tempe atau tahu.Tapi secara pribadi, saya agak kurang sreg dengan teknologi ini. Berasa terlalu mengintervensi tuhan gituh.

Oke, balik ke kedelai, kenapa perajin tahu tempe lebih milih kedelai impor daripada kedelai lokal? Katanya sih karena kedelai impor lebih 'berkualitas' dibanding kedelai lokal. Berkualitas di sini maksudnya, ukuran bijinya lebih besar2 dan seragam, lebih bersih, lebih cepat lunak saat direbus dll. Kalo dari segi rasa, sebenernya kedelai lokal lebih unggul dari kedelai impor dan yang jelas gak pake GMO2an. Kenapa gak dibikin biar kedelai lokal berjaya di negri sendiri? Seandainya bisa... Soalnya ini terkait dengan pemerintah dan kitanyah. Regulasi yg keren, kemandirian, mental cinta produk dalam negri dll....

Ya sudah pengen cerita itu aja. Sebagai penutup, saya jadi inget kata bu dosen favorit saya dulu  "you are what you eat". Silahkan cek sendiri2 makanan2 seperti apa yang udah masuk ke tubuh kita.

2 komentar:

  1. Nah itu sulitnya mak..bgmn kita bedain tempe dg kedelai impor dan lokal

    blogwalking salam kenal :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu dia mak. Belom ada regulasi dari pemerintah buat nyantumin label gmo atau bukan untuk bbrp produk yg bahan bakunya bisa jadi hasil gmo. Mksh udah mampir mak. Salam kenal :)

      Hapus

Powered By Blogger