Selasa, 07 Februari 2017

Waspada Neuropati Mengintai Gaya Hidup Ibu Muda

Pernahkah moms tiba-tiba merasakan kesemutan, kram, atau nyeri saat melakukan aktivitas sehari-hari seperti memasak, naik motor, menggendong, duduk mengetik, hape-an dan kawan-kawannya?

Beberapa bulan ini saya sering merasa kesemutan, kebas dan nyeri di punggung, tangan dan kaki saat terlalu lama berdiri, duduk, atau menggendong bayi. Kesemutan yang datang tiba-tiba tanpa undangan dan pulang pun tak minta diantar. Bahkan kesemutan itu lama-lama jadi seperti tua-tua keladi, makin hari (tua) makin menjadi. Sungguh, situasi ini sangat mengganggu aktivitas dan mood saya. 


Namanya ibu muda kekinian, rasanya belum afdhol kala sakit melanda kok tidak bertanya terlebih dulu ke dokter Google. Dan itu pulalah yang saya lakukan. Setelah browsing sana sini terkait gejala-gejala yang saya rasakan, terdamparlah saya di  http://sarafsehat.com/lawanneuropati/, sebuah website yang banyak membahas tentang masalah neuropati. Iya, N e u r o p a t i.

Neuropati

Makanan apa pula ini? Mungkin banyak orang yang belum terlalu familiar dengan istilah ini. Padahal sebenarnya neuropati begitu dekat dengan keseharian kita. Berdasarkan riset, masyarakat Indonesia menghabiskan sebagian besar waktunya dengan menjalani aktivitas dan gaya hidup penyebab neuropati.

Menurut dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K), ketua kelompok studi neurofisiologi dan saraf tepi PERDOSSI (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia) Pusat, "Neuropati adalah istilah untuk kerusakan saraf yang disebabkan oleh penyakit, trauma pada saraf, komplikasi dari penyakit sistemik atau karena kekurangan vitamin B kompleks".

Kondisi ini sering diabaikan karena gejalanya yang terlihat sepele dan hanya di beberapa titik saraf. Padahal, jika tidak segera diatasi, neuropati bisa menjadi penyakit yang lebih serius, dan tentunya dapat mengganggu aktivitas kita.

Apa saja sih gejala-gejala awal dari neuropati?

1. Kram

Hampir semua orang pernah mengalami kram. Ini merupakan salah satu gejala umum neuropati yang sering diabaikan. Padahal, jika tidak ditangani dengan cepat, kondisi saraf akan jadi semakin memburuk dan mempengaruhi kondisi tubuh secara total.

Kram terjadi karena adanya tekanan terhadap saraf pada tulang belakang, dan paling umum terjadi di bagian kaki karena kaki bertugas menyangga berat keseluruhan badan.

Kesemutan juga sering dianggap sepele oleh banyak orang. "Biarin aja, cuma kesemutan ini, ntar juga ilang sendiri." Padahal jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, bisa menimbulkan penyakit yang serius selain memberikan rasa tidak nyaman.

Kesemutan bisa terjadi sesaat atau malah bertahan lama. Untuk kesemutan sesaat, biasanya disebabkan oleh gangguan aliran darah yang menyuplai oksigen ke saraf tangan. Sedangkan kesemutan yang bertahan lama bisa terjadi karena cedera pada saraf, saraf terjepit, dan stroke.

3. Kebas

Hampir mirip dengan kram, kebas juga dapat terjadi karena adanya gangguan saraf tepi. 
Misalnya karena duduk terlalu lama, saraf mengalami tekanan sehingga akan muncul rasa kebas. Kebas bisa juga terjadi karena saraf terjepit atau saraf putus akibat kecelakaan.

Pengaruh makanan juga berperan tinggi dalam munculnya gejala berupa kebas, misalnya terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak.

4. Nyeri seperti terbakar dan tertusuk

Nyeri terjadi karena adanya cedera. Misalnya cedera pada sendi, punggung, lutut dan bagian tubuh lainnya. Nyeri yang biasa muncul pada bagian otot umumnya terjadi karena adanya tegangan atau cedera yang melibatkan saraf dan pembuluh darah.

Selain itu, posisi tidur yang salah juga dapat menyebabkan nyeri atau yang biasa disebut salah bantal. Akar saraf di atas tulang punggung menyuplai fungsi motorik dan sensori ke lengan atas. Jadi ketika posisi tidur salah, yaitu leher dalam posisi menekuk, saraf ini bisa terkena dampaknya.

5. Kelemahan otot

Otot lemah atau otot serasa tidak kuat untuk bergerak bisa dikarenakan adanya gangguan sistem saraf pusat (mulai dari otak sampai sum-sum tulang belakang) dan juga sistem saraf tepi (mulai dari sum-sum tulang belakang sampai sel organ otot). Gejala ini sangat perlu diwaspadai, karena jika tidak segera diatasi dapat menyebabkan penyakit serius seperti kelumpuhan hingga gagal nafas.

Perlu diketahui bahwa gejala kram, kebas, dan kesemutan yang merupakan gejala neuropati biasanya terjadi begitu saja tanpa adanya sebab karena aktivitas atau posisi tertentu.

Tahukah moms, ada sebuah profesi yang ternyata sangat rentan terkena gangguan neuropati?

Iya, profesi ibu rumah tangga. Profesi dengan aktivitas berjibun dan berulang setiap harinya. Terlepas dari ibu itu adalah ibu bekerja maupun tidak. Keduanya rentan terkena neuropati. Apalagi jika si ibu masih punya bayi, batita atau balita. Menggendong bayi berjam-jam, berlama-lama berdiri, hingga kurang tidur karena begadang. 

Menurut hasil riset, 1 dari 2 orang usia di atas 30 tahun mengalami gejala kesemutan dan kebas dan 1 dari 4 orang mulai mengalami gejala neuropati di usia 26-30 tahun.

Itu usia rata-rata ibu-ibu muda di Indonesia kan moms? Duuh...

Banyak ibu muda yang sering tak menyadari bahwa aktivitas yang dilakukannya sehari-hari sangat dekat dengan bahaya neuropati atau memperburuk kondisi mereka yang sudah mengalaminya. 

Salah satu dari sekian banyak penyebab terjadinya neuropati adalah aktivitas dan gaya hidup masa kini.

Mari kita lihat gaya hidup ibu muda yang seperti apa yang bisa menyebabkan neuropati

1. Bermain gadget

Ibu muda mana sih yang nggak hobby main gadget. Dari kepo-in akun lambeturah, ngrumpi di grup whatsap hingga facebook-an. (Duh, kok aktivitas per-gadget-annya nggak banget semua ya. Haha). Yaudah deh, tambahin, ibu muda yang memanfaatkan gadget buat jualan, buat MLM-an, buat belanja online dan kawan-kawannya.

Berlama-lama bermain gadget bisa melukai saraf yang ada pada jempol. Lama-lama tangan akan terasa kesemutan atau kebas karena saraf meradang. Ini adalah salah satu ciri neuropati.

2. Mengetik

Ibu rumah tangga masa kini yang pastilah akrab dengan yang namanya laptop. Ibu muda yang blogger, ibu muda yang pekerja kantoran, ibu muda yang jualan dari rumah, dll pasti kesehariaannya bergumul dengan laptop dan acara ketik-mengetik. 

Tahukah moms, gerakan tangan ke atas dan ke bawah saat mengetik dapat menyebabkan tendon di pergelangan tangan mengalami peradangan dan akhirnya menekan saraf di daerah pergelangan tangan.

3. Memasak

Ibu muda dan memasak adalah satu paket bundling yang tak terpisahkan. Sekalipun masaknya paling banter juga bikin sayur sop atau telor ceplok.

Menggoreng, merajang, mengaduk balik lagi menggoreng, merajang, mengaduk setiap hari berulang-ulang beresiko merusak saraf.

4. Mengendarai motor

Antar jemput anak ke sekolah, belanja ke tukang sayur, pergi ke kantor, bayar air pam, antar laundrian dll dengan mengendarai motor secara terus-menerus rentan terhadap terjadinya neuropati.

Duduk terlalu lama bisa menimbulkan masalah pada saraf karena dapat menyebabkan naiknya gula darah, kompresi saraf dan juga menghambat aliran darah.

5. Menggunakan high-heels

Ibu muda dan high-heels adalah suatu kepastian. Siapa sih ibu-ibu yang gak hobby high-heels-an? Ada, tapi mungkin tak banyak. 

Moms, memakai sepatu berhak tinggi dalam waktu lama ternyata dapat mencederai saraf kaki lho karena pemakaian hak tinggi akan menekan saraf kaki serta menghambat peredaran darah.

Nah kan, ternyata aktivitas harian ibu-ibu muda itu dekat sekali dengan yang namanya neuropati. HP, laptop, masak, motor dan high-heels mewakili gaya hidup ibu-ibu muda jaman sekarang. Dan ternyata gaya hidup itu bisa membuka peluang terjadinya neuropati. 

Please hati-hati moms...

Neuropati itu kan penyakit orang kantoran dan biasanya dialami oleh penyandang diabetes aja? Lagian gejala-gejala neuropati sebangsa kesemutan, kebas atau nyeri itu bisa hilang sendiri kok.
Eh, kata siapa moms? Yuk coba lihat info grafis di bawah ini tentang mitos-mitos seputar neuropati.



Lalu bagaimana dong cara mencegah munculnya neuropati?

1. Olahraga

"Duh gak sempet olahraga cint, ngurusin bayi-bayi aja udah rempong." Olahraga kan tak harus olahraga yang 'beneran' macam angkat barbel atau main tenis kan moms? Berjalan tanpa alas kaki di atas batu di taman itu sudah olahraga lho. Atau jalan-jalan sambil dorong stroller bayi keliling kompleks, sepedaan sama anak-anak, atau yang paling gampang ya streching-streching cantik setelah masak atau kerja di depan laptop.

Olahraga teratur dapat mengurangi rasa sakit atau kram, meningkatkan kekuatan otot serta membantu mengendalikan kadar gula darah.

2. Mengatur pola makan dan Konsumsi makanan sehat

Pasti udah paham kan ya moms, mengatur pola makan sangat penting untuk menjaga badan agar tetap sehat serta terhindar dari neuropati. Makanan dan minuman adalah sumber segala penyakit. Jadi, pastikan apapun yang kita konsumsi adalah yang bermanfaat untuk tubuh.

Sering-seringlah konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin B seperti jamur, keju, kacang-kacangan, dan daging merah. Makanan-makanan ini baik untuk kesehatan saraf kita dan tentu baik untak lidah kita juga. Enak-enak semua kan ya itu?

3. Menjaga kadar gula darah

Jagalah kadar gula darah agar tetap terkendali. Ini adalah cara terbaik untuk mencegah munculnya neuropati yang disebabkan oleh diabetes. Hati-hati ancaman di balik manisnya gula ya moms. Sereem!!

Kadar gula yang tinggi dapat merusak serat-serat saraf sehingga menimbulkan rasa kram atau kesemutan. Meskipun moms bukan penderita diabetes, tetap jaga kadar gula darah tubuh yaaa...

4. Hindari Konsumsi alkohol

Mengonsumsi minuman beralkohol juga dapat menyebabkan neuropati, karena alkohol dapat mencederai sistem saraf. Sebisa mungkin hindari minuman beralkohol, ya.

5. Bermain alat musik

Bermain alat musik yang menggunakan jari seperti gitar dan piano, selain bisa buat gegalauan ternyata juga dapat menjaga kesehatan saraf lho moms. Saraf tepi di ujung jari dan tangan akan terjaga keaktifannya.

6. Kenakan sepatu nyaman

Sering menggunakan sepatu dengan model terlalu sempit di ujung kaki dapat mengganggu aliran darah daerah kaki. Otomatis saraf pada kaki akan terganggu. 
Jadi pakailah sepatu yang sesuai dengan bentuk kaki dan tidak terlalu sempit. Jangan terlalu sering memakai high-heels yang bisa mengganggu saraf kaki.

7. Istirahat cukup

Kurang tidur atau begadang dapat mempengaruhi saraf pusat sehingga mengakibatkan melemahnya saraf. Perbaikan sel umumnya terjadi ketika kita tidur. Karenanya cukup tidur menjadi sangat penting bagi tubuh. 

Jadi sebisa mungkin kurangi kebiasaan begadang ya moms. Kalau pas bayi-bayi tidur usahakan untuk tidur juga barang 10-15 menit agar tubuh juga mendapatkan hak istirahatnya.

8. Konsumsi vitamin neurotropik

Saraf manusia sangat tergantung pada suplai vitamin B yang terdiri dari vitamin B1, B6, dan B12 atau dikenal sebagai vitamin neurotropik. Vitamin tersebut berfungsi untuk melindungi dan meregenerasi saraf sehingga dapat bekerja dengan baik.

Sebuah penelitian dari PERDOSSI menyebutkan bahwa defisiensi atau kekurangan vitamin B kompleks dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf, atau yang biasa disebut neuropati. Karenanya, memenuhi asupan vitamin B kompleks menjadi solusi agar neuropati tidak merusak tubuh kita.

Salah satu suplemen vitamin B yang banyak beredar di pasaran adalah Neurobion. 

Neurobion adalah vitamin neurotropik untuk meredakan kebas, kram, dan kesemutan yang disebabkan karena kekurangan vitamin B1, B6, B12.

Neurobion ini ada 2 macam, Neurobion putih untuk pemeliharaan atau mengatasi neuropati ringan dan Neurobion forte untuk mengatasi neuropati sedang/berat yang sudah mengganggu aktivitas sehari-hari.

Setelah saya konsultasikan ke dokter beneran (bukan dokter google), ternyata dokter menyarankan saya untuk mengonsumsi Neurobion. Saya konsumsi neurobion forte karena gejala-gejala yang saya rasakan sudah termasuk tingkat sedang. 

Efeknya cukup terasa setelah saya konsumsi teratur 1 tablet/hari. Rasa kesemutan dan nyeri seperti terbakar pada punggung dan tangan lumayan berkurang. Saat bangun tidur pun terasa lebih segar dan punggung tidak terlalu sakit.



Ada beberapa kelebihan neurobion, antara lain:
1. Dosisnya tepat untuk konsumsi rutin harian
2. Aman dikonsumsi dan tanpa efek samping
3. Terpercaya dan direkomendasikan oleh dokter dan orangtua
4. Diproduksi oleh Merck, perusahaan farmasi Jerman yang terpercaya
5. Praktis

Lebih jauh tentang neurobion bisa dibaca di http://sarafsehat.com

Dear moms, waspada neuropati mengintai gaya hidup kamu! Jangan menyepelekan bahaya neuropati pada kita. Sekaranglah saat yang tepat untuk #LawanNeuropati!



Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog "Waspada Neuropati Mengintai Gaya Hidup Kamu" oleh Neurobion

Rujukan tulisan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger