Rabu, 07 Juni 2017

Percayalah Ma, Romantis itu Sederhana


Pada suatu hari, tersebutlah obrolan sepasang suami istri...

"Yah, kalau nanti aku tambah tua, keriput, gak cantik lagi gimana? Tanya sang istri manja sambil nguwel-uwel ujung baju.

Pertanyaan yang mengandung pancingan sekaligus harapan.

Sang istri berharap suaminya akan memberikan jawaban semisal: "Santai aja dear, cintaku takkan pudar meski rambut hitammu mulai memudar, sayangku takkan luntur sekalipun kulitmu telah mengendur. Trus nyanyi lagunya So7, saat aku lanjut usia.... kau tetap yang termuah di hati lanjut all of me nya john legend, cause all of me loves all of you, love your curves and all your edges, all your perfect imperfections...

Aah... Ind....ia banget... dikit dikit nyanyi. Gak sedih gak seneng, tarik terus maang...

Namun, seperti halnya menunggu godot yang tiada kunjung datang, jawaban itu pun tak pernah muncul dari mulut sang suami. Dengan lempeng, datar dan tanpa rasa bersalah suaminya hanya menjawab singkat, "Aku juga udah lebih tua Mah."

Istrinya tersenyum kecut. Entah harus merasa nggondok, geli atau bahagia. Please deh pak, kaya gitu mama-mama yang lagi nungguin anak TK nya sekolah juga tahu.

R o m a n t i s.

Iya, salah satu hal yang didamba hampir semua wanita di muka bumi bulat ini, entah kalau di muka bumi datar.  Istri mana sih yang gak melting saat dinyanyiin lagu "mana mungkin selimut tetangga hangati tubuhmu..." (gak sekalian dikoploin buk, buka sithik joss!)

Kadang kita terlalu muluk-muluk membayangkan wujud keromantisan itu hingga mengabaikan keromantisan-keromantisan kecil yang sederhana dan masuk akal. Romantis itu tak selalu harus yang semacam candle light dinner berdua, ngasih bunga, jalan-jalan keliling dunia, atau naik gondola di Venesia.

Romantis itu sederhana. Ya...

Sesederhana menyilakkan anak rambut yang jatuh di kening istrinya yang tengah asyik memasak. 

Sesederhana ngasih air putih buat istrinya yang lagi kepedesan ngemil cabe rawit. 

Sesederhana bantuin istri goreng geblek, biar nggak kejeblugan minyak panas.

Sesederhana memberi hadiah anniversary dengan alat kerokan 10ribuan untuk si istri yang gampang masuk angin.

Sesederhana mencuil daging di piringnya untuk selanjutnya diletakkan di piring istri.

Sesederhana membagi dua satu-satunya tempe goreng yang tersisa di dalam piring.

Sesederhana mengambilkan krupuk istri saat sedang makan di warung soto.

Sesederhana pertanyaan "Bodrex nya udah diminum belum Ma?"

Sesederhana memanggulkan karung belanjaan istri (istrinya itu juragan telo, jadi kalau kulakan pakai karung dong)

Bahkan hanya sekedar saling bersitatap dalam diam kemudian bersamaan mau mengatakan sesuatu yang ternyata sama itu juga romantis (macam teleportasi gitu, eh... telepati maksudnya)

Banyak sekali hal-hal kecil yang sebenarnya bisa dikatakan romantis namun jarang kita sadari. Sudah kadung terpatri di pikiran jika romantis itu harus seperti kapten Yoo Shi Jin dan dokter Kang Mo Yeon, Tao Ming Se dan Sancai, Olive dan Popeye, AHY dan Anisa Pohan, pak BY dan Bu Ani, Marimar dan Sergio, Sidik dan Siti (tetangga saya) dan lain-lain.

Kembali ke cerita 'pada suatu hari' di depan. Akhirnya si istri menerima dengan legowo jawaban suaminya itu. Dan setelah melalui perenungan 40 hari 40 malam yang melelahkan,  akhirnya istri pun bisa melihat keromantisan dari kalimat "Aku juga udah lebih tua mah" tadi. 

Keromantisan dalam kesederhanaan dan keheningan. Keromantisan yang logis lagi manis.

'Aku juga lebih tua' bisa berarti aku juga sama seperti kamu, tambah tua, tambah keriput, tambah jelek. Perasaan kita sama. Jadi kita tahu sama-sama ingin diperlakukan seperti apa. Gak usah terlalu kuatir dengan keniscayaan itu.

'Aku juga lebih tua' bisa berarti tenang aja ma, kemungkinan wanita lain naksir sama aku semakin mengecil. Wong pas aku belum tua aja cuma kamu yang mau naksir aku (eaaa... nek iki menghibur diri sendiri banget)

'Aku juga lebih tua' bisa berarti aku bisa menerimamu apa adanya seperti halnya kau akan menerimaku apa adanya pula. Mari kita menua bersama.

Dan lain-lain...

Ngomong-ngomong soal romantis, ada beberapa tipe suami romantis berdasar karangan saya tentu saja.

1. Romantis religius

"Mah... bangun mah... tahajud dulu. Doa bareng yuk biar keluarga kita diberi kebahagiaan dan keberkahan selamanya. Dan semoga cinta kita abadi dunia akhirat. Aku mencintaimu karena Allah."

2. Romantis ideologis

"Mah... cinta ayah pada mamah itu sama besarnya dengan cinta ayah pada NKRI. Ayah akan berjuang mati-matian menjaga keutuhan keluarga kita sebagaimana mati-matiannya ayah menjaga keutuhan Negara ini. Merdeka mah!!"

3. Romantis logis

"Yah, mamah keliatan tuaan ya? Ini lho deket mata udah mulai berkerut."

"Jangan-jangan mamah penuaan dini ya. Makanya banyak-banyak konsumsi makanan yang mengandung antioksidan tinggi dong Mah, sama vitamin-vitamin buat mengencangkan kulit itu lho. Besok deh Ayah beliin."

4. Romantis 4L4y

"M4m, h4b15 n3y k1t4 m4m4m b4kso yuk, d1 t3mp4t k1t4 dulu k3t3mu p3rt4m4 k4l1, b14r r4s4 c1nt4 k1t4 t3t4p t3rj494."

"Enggak yah, kita habis ini ke servis HP aja. Kayanya HP ayah rusak, itu tulisannya kecampur-campur huruf sama angka. Mama vertigo bacanya."

5. Romantis gombalis

"Mah kamu tahu gak? Buat ayah, matiin ular kobra itu sangat jauh lebih mudah daripada matiin cinta ayah ke mamah."

Indah banget ya mah pemandangannya...|Iya|Tapi tetep jauh lebih indah mandangin Mama|

6. Romantis posesif

"Mah... jangan lupa ya. Ntar telpon gak boleh mati. 2 jam sekali harus ngabarin ayah mama lagi dimana, sama siapa, lagi ngapain. Oiya jangan lupa, gak usah deket-deket sama pria lain. Mamah tau kan, ayah paling kuatir kalau mama pergi sendirian. Oke mah, jaga selalu hatimu ya... I love you."

7. Romantis ekonomis

"Mah... nih papa beliin lipstik baru. Murah lho, tadi ada obral 100ribu dapat 3"

"Tega ya kamu Mas, ngasih mama lipstik harga segitu."

"Yaampun Mah, ngapain sih pakai lipstik mahal-mahal? Kamu lipstikan pakai minyak bekas gorengan yang kamu makan aja udah cantik banget kok Mah... Lagian kita kan belum bayar uang sekolah si kakak, uang listrik, uang pam, gaji simbok, kredit ember sama wajan dll. Inget kan kamu Mah?"

Naah, termasuk tipe yang manakah suami anda mams?

Oke. Jadi jelas ya mams, romantis atau tidaknya pasangan kita sebenarnya tergantung dari cara kita memandang dan menyikapi hal-hal kecil yang dilakukannya. Percayalah, suamimu itu romantis dengan cara mereka masing-masing.

Salam romantis😙

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger