Rabu, 29 Oktober 2014

Mendadak Pujangga part 1

Puisi ini terinspirasi dari hujan pertama yang turun di Jogja, namun hanya sak bres an. Karena masih amatiran ya wajar aja kalo tulisannya rada kacau balau

Bumiku Merindu Hujan

Ku tatap lekat langit
Seperti biasa, menungguimu turun dari singgasanamu
Semoga awan hitam bergumpal itu tak mem-php-ku lagi
Dengan harapan semu akan kabar kedatanganmu
Dan...
Tess... tess.....
Tetes pertama hadirmu menghapus penat penantianku
Kau tahu, jutaan detik telah kuhitung untukmu
Hilang sudah rasa kesalku atas keangkuhanmu
Rupanya tak kau abaikan kegigihanku menunggumu
Tetapi..... Heiii... cuma ini???
Hanya sesaat kau lewat
Sebenarnya tak cukup memupus rinduku yang pekat
Tapi tak apalah,  selarik sapamu cukup membuatku kuat
melampaui hari yang kering dan berat
Dan...  lagi-lagi aku harus menunggumu kan??
Menatap lekat langit dan menunggu kabar dari awan hitam bergumpal yang kadang tak akurat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger