Kamis, 01 Januari 2015

Susu Kedelai Bikin Mandul? Ciyuuss??

Kemarin ada teman yang nanya bener gak susu kedelai bikin mandul? Saya gak bisa jawab pertanyaan itu sejelas menjawab pertanyaan bener gak manusia bernafas dengan paru2? Jadi di sini saya coba tuliskan alur pikir nya aja ya, versi saya.

Susu kedelai/sari kacang kedelai itu sudah dikonsumsi sejak ribuan tahun lalu terutama oleh orang2 asia (awalnya dari cina), (sumber:wikipedia). Kalo konsumsi kedelai dikatakan bisa bikin mandul, harusnya sekarang udah ada masalah dengan jumlah populasi manusia terutama di kawasan asia dong?

Kedelai merupakan sumber protein non hewani yang sangat bagus, karena dia memiliki hampir semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Namun demikian, di dalam kedelai itu juga ada beberapa senyawa anti gizi seperti asam fitat, inhibitor tripsin, goitrogen, saponin dsb. Senyawa antigizi ya bukan senyawa berbahaya *catet. Namun seiring dengan makin berkembangnya penelitian, senyawa2 antigizi ini ternyata juga bisa bersifat menguntungkan. Asam fitat misalnya, dia disebut antigizi karena dapat mengikat mineral2 penting seperti kalsium, seng dan magnesium membentuk endapan sukar larut sehingga mengurangi ketersediaan mineral2 tersebut bagi tubuh. Tapi kemampuan ini juga menjadikannya mampu bertindak sebagai antioksidan dengan mencegah reaksi oksidasi yang merugikan tubuh.
Itulah kenapa ngomongin gizi itu gak sepasti ngomongin satu tambah satu sama dengan dua.

Balik ke susu kedelai. Susu kedelai ini sama seperti tahu termasuk produk yang gak difermentasi (liat tulisan saya sebelumnya tentang bedanya tahu sama tempe). Produk2 yang tidak difermentasi ini kemungkinan punya kandungan senyawa antigizi yang lebih tinggi dibandingkan produk2 fermentasi seperti tempe dan kecap.

Satu lagi yang jadi kontroversi pada susu kedelai, yaitu isoflavon. Isoflavon banyak terdapat pada kedelai dan produk turunannya. Isoflavon ini termasuk dalam golongan fitoestrogen yaitu senyawa yang mirip dengan hormon estrogen pada manusia. Di satu sisi dia punya segudang manfaat seperti anti oksidan, anti kanker, menurunkan kolesterol jahat dan masih banyak lagi. Namun di sisi lain -karena kemiripannya dengan estrogen-, dia dikatakan dapat mengganggu sistem reproduksi manusia, bikin infertil dan gangguan seksualitas lain. Saya gak tau yang bener yang mana. Yang jelas penelitian2 terkait isoflavon yang banyak dilakukan pada tikus percobaan (bukan manusia) ini biasanya menggunakan isoflavon dengan dosis sangat tinggi. Sejauh saya gugling, hasil2 penelitian ini bervariasi, ada yang memberikan hasil positif maupun negatif.

Yang jelas lagi, susu kedelai itu solusi untuk anak2 yang alergi dengan laktosa pada susu sapi (lactose intolerance). Anak2 yang tidak tahan terhadap laktosa (diare kalo abis minum susu) biasanya disarankan beralih pada susu kedelai karena komposisi gizinya yang hampir mendekati susu sapi.
Saya kasih susu kedelai juga kok ke anak saya. Tapi saya gak rutinkan. Saya menempatkan susu (baik sapi maupun kedelai) itu sebagai pilihan bukan kewajiban. Pengen minum silakan, enggak juga gakpapa.

Kalo ngomongin infertilitas, kanker, stroke dan penyakit2 serem sebangsanya, menurut saya gak bisa diambil kesimpulan hanya dengan menuduh satu faktor saja sebagai penyebabnya. Kedelai bikin mandul. Mie instan dan MSG bikin kanker. Gorengan bikin kolesterol tinggi dan semacamnya. Naiknya prevalensi penyakit2 serem itu bisa jadi merupakan gabungan dari perkembangan teknologi, pola makan gak bener dan gaya hidup gak jelas. Rokok, alkohol, makanan junkfood, makanan instan, diet tinggi gula, kebanyakan nonton insert atau jodha akbar, kurang olahraga, depan laptop seharian, gadget gak bisa lepas dari tangan and so on. Faktor2 itu bergabung jadi satu dan terakumulasi bertahun2, jadilah boooomm!!! Penyakit2 manusia modern yang jaman dulu mungkin jadi penyakit langka.

Dapet benang merahnya kan ya dari catatan ini? Tiwas nulis panjang2 malah gak nyambung atau bikin pusing kan gak asik banget.
Jadi gimana itu tadi susu kedelai? Asal minumnya gak heboh2 amat alias wajar2 saja, saya pikir gak ada yang perlu terlalu dikhawatirkan. Makan tempe tahunya kalo bisa jangan tiap hari, sehari 3x, bosen euy :D ganti telor ceplok, ikan atau apa gitu. Oiya ada kok produk susu kedelai yang udah difermentasi. Namanya soyghurt, temennya yoghurt. Secara teori itu lebih baik dibandingkan susu kedelai biasa.

1 komentar:

Powered By Blogger