Kamis, 03 Desember 2015

Tentang Aspartam

*Catatan untuk diri sendiri

Masih ada gak yang merasa serem mendengar kata aspartam? Kanker otak, pengerasan sumsum tulang belakang, diabetes dan lupus....
Lha kalo denger kata tropicana slim serem juga gak? Mmm... bagus buat pengidap diabetes,  bagus buat yg mau langsing dan lebih sehat. Gitu kan ya?
Tapi ngomong2 tau gak sih kalo beberapa gula merk tropicana slim itu adalah aspartam? Eng ing eng....

Sebenarnya aspartam itu apaan si?
Aspartam yang berkode E951 (haram ada babi nya 😝) adalah pemanis buatan pengganti gula yang tersusun dari asam amino aspartat dan fenilalanin. Tingkat manisnya 200x lipat  dari tingkat kemanisan gula pasir (sukrosa). 1 sachet kecil gula tropicanaslim isi 2.5g kira2 setara dengan 2 sendok teh gula pasir (bener kan ya?). Pemanis buatan ini andalannya penderita diabetes karena kalorinya yang sangat rendah dibandingkan gula pasir.  Mulai banyak dikonsumsi juga sama mbak2 kekinian yang takut gendut karena gula tapi gak bisa memulai hari tanpa secangkir kopi atau teh manis.

Lha terus aspartam itu aman tak? Mmm.... kalo misalnya bpom bilang aman, percaya gak? (nanya balik). Soalnya kalo udah gak percaya duluan yowis bye2. Tapi kalo masih percaya ya silakan dilanjutken.
Jadiii bpom sudah membolehkan penggunaan  aspartam ini sebagai pemanis buatan dalam produk pangan. Tentu saja syarat dan ketentuan berlaku, selama penggunaannya sesuai dengan batas maksimum yang ditentukan.
Selalu dan lagi2 adalah tentang dosis. Aspartam punya nilai ADI (Acceptable Daily Intake= batasan seberapa banyak bahan tambahan pangan boleh dikonsumsi tiap hari dengan aman ) 40mg/kg berat badan.

Jadi kalo pake aspartam dalam jumlah sewajarnya sepertinya aman2 aja sih (menurut saya 😆), kecuali kalo makenya lebay yaa gak usah dibahas itu mah. Nah, bpom ini ngasih aturan khusus tentang pemanis buatan. Untuk produk2 makanan yang mengandung pemanis buatan, harus mencantumkan tulisan "tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh anak di bawah 5 tahun, ibu hamil dan ibu menyusui". Karena memang pemanis buatan ini dilarang digunakan pada produk pangan yang diperuntukkan untuk konsumen kelompok di atas (bayi, batita, bumil, busui) dalam upaya memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatannya. Khusus untuk aspartam, harus dicantumkan peringatan "mengandung fenilalanin"  "tidak cocok untuk penderita fenilketonurik". Fenilketonurik adalah sejenis gangguan kesehatan di mana si penderita punya masalah terhadap metabolisme fenilalanin dalam tubuhnya. Seharusnya fenilalanin ini akan diubah menjadi tirosin yang selanjutnya dibuang tubuh, namun penderita fenilketonurik ini tidak punya enzim untuk mengolah fenilalanin tersebut. Akibatnya fenilalanin ini akan menumpuk di dalam darah dan lama kelamaan akan meracuni otak.

Naah.... pernah liat kan peringatan2 seperti itu di kemasan2 produk makanan atau minuman ringan seperti kacang atom garuda, okky jelly drink, gery coklat, diabetasol dll dsb? Peringatan itu dituliskan untuk memenuhi syarat dari bpom. Iya ada, tapi tulisannya kecil2. Lha iyalah wong kemasannya juga cuman segitu, mau ditulis segede ape? Kebak peringatan mengko kemasane, jadi gak menarik dong.

Sebagai konsumen sudah saatnya kita juga harus peduli dengan segala sesuatu yang masuk ke dalam tubuh kita. Teliti sebelum membeli. Itulah pentingnya menilik komposisi dari produk2 pangan yang hendak kita beli (walo kadang saya juga males melakukannya, asal ada logo halal mui sama ijin bpom cukup deh, hehe).

Sudah itu ajah ah....(itu ajah kok dowiiii).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger